Rupiah Terjerembab ke Titik Terendah 4 Tahun, Berikut Sejumlah Biangnya
Tuesday, April 16, 2024       09:25 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah mencapai titik terendah dalam empat tahun pada hari Selasa (16/4), karena dolar terus menguat, di tengah data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan kekhawatiran atas perselisihan pemilihan presiden.
Pasar Indonesia dibuka kembali setelah perayaan Idul Fitri, yang menandai akhir Ramadhan. Nilai tukar rupiah menyentuh 16.110 terhadap dolar pada pukul 09.10 waktu setempat, melampaui angka 15.965 yang tercatat pada 23 Oktober 2023 dan mencapai titik terendah sejak 9 April 2020.
Selama masa liburan ini, greenback terdongkrak lebih tinggi terhadap mata uang utama lainnya karena pasar kini yakin kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni akan lebih kecil, menyusul rilis data AS pada hari Rabu yang menunjukkan kenaikan inflasi.
Indeks dolar naik ke level tertinggi 4 1/2 bulan terhadap mata uang utama lainnya. Hal ini terjadi karena pasar berjangka AS sekarang hanya memperhitungkan peluang 26,0% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni oleh Federal Reserve AS, turun dari sekitar 50,8% pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME, Reuters melaporkan .
Inflasi di Indonesia juga menjadi salah satu faktor pelemahan rupiah. Rilis data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa inflasi tahunan negara ini mencapai 3,05% di bulan Maret, lebih tinggi dari ekspektasi para analis dan tingkat inflasi tahunan di bulan Februari sebesar 2,75%. Di Indonesia, inflasi yang lebih tinggi biasanya memicu aksi jual rupiah, yang berarti melemahnya daya beli dan menekan sentimen.
Angka inflasi terbaru ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Agustus lalu, terutama didorong oleh kenaikan harga pangan yang fluktuatif seperti beras, ayam, dan telur, karena konsumsi biasanya meningkat selama bulan puasa Ramadhan, yang dimulai pada minggu kedua bulan Maret tahun ini.
Rupiah telah melemah sebesar 3% dalam sebulan terakhir di tengah kekhawatiran terhadap situasi politik dalam negeri pasca pemilihan presiden pada 14 Februari. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang diperkirakan akan melanjutkan kebijakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, memenangkan pemilu. pemilihan.
Namun dua kubu lawan telah mengajukan keberatan atas hasil pemilu tersebut, menuduh adanya campur tangan dan praktik tidak adil yang dilakukan oleh Jokowi, dan mendesak agar pemungutan suara tersebut diulang. Fakta bahwa Menteri Keuangan Indonesia yang disegani, Sri Mulyani Indrawati, tidak diperkirakan akan bergabung dalam kabinet Prabowo juga telah menimbulkan kekhawatiran bagi para investor, selain kekhawatiran atas rencana Prabowo untuk program pemerintah yang mahal, seperti makan siang gratis dan susu untuk anak-anak sekolah di seluruh negeri.
Tim ekonom di Bank Danamon Indonesia mengatakan dalam sebuah catatan pada tanggal 2 April bahwa depresiasi rupiah sepanjang tahun ini "lebih ringan dibandingkan mata uang negara-negara lain," karena Indonesia "masih menawarkan imbal hasil riil yang kompetitif untuk pasar obligasi, lebih tinggi dari itu. Filipina, Malaysia, dan Thailand."
Namun, para ekonom menurunkan perkiraan mereka terhadap rupiah, memperkirakan nilai tukar rata-rata sebesar 15.390 per dolar hingga tahun 2024, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 14.901 per dolar.(Nikkei)

Sumber : admin